Saturday, March 8, 2014

Late.

Sabtu, 08 Maret 2014
21:10


Terlambat atau telat?

Rasanya kata “terlambat” atau “telat” di negara ini udah bukan lagi sebuah perkara besar. Mungkin tidak semua orang di negara in pernah melakukan hal tersebut. Tapi yang pasti, semua orang di negara ini pasti pernah menghadapi orang yang terlambat, atau telat. Ibarat makan pizza, seharusnya kita makan menggunakan pisau dan garpu, tapi banyak juga langsung dimakan menggunakan tangan. Dimaklumi.

Tapi kali ini aku lebih suka menggunakan kata “terlambat” buat postingan kali ini. Karena menurutku kata “telat” itu teknikal. Contohnya; telat masuk kelas, telat balikin buku perpus, telat update atau malah telat datang bulan. Hii. 
Ngeri juga yang terakhir.

Aku juga sering kok terlambat. Entah tepatnya sejak kapan aku mulai menyadari bahwa aku sering menjadi orang yang terlambat. Terlambat mengetahui hal ini dan hal itu, terlambat menyadari hal ini dan itu. Terlambat untuk paham bahwa menjadi seseorang yang terlambat akan menanggung satu resiko yang pasti; tertinggal.

Terlambat ternyata berteman dekat dengan penyesalan.

Hari itu aku terlambat datang.
Aku tidak menemukan siapapun disana. Yang menunggu sudah pergi.
Hari itu matahari bersinar terik.
Mungkin aku memang terlambat dan bisa jadi yang menunggu sudah lupa akan hari itu.
Penyesalan memang datang, tapi aku bersyukur hari itu matahari tetap bersinar.
Semoga akan terus bersinar, untukku dan untukmu.


As usual,
Antykahfi.

2 comments:

  1. Somehow, aku ngiri sama tulisanmu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kenape? Tulisan aku biasa aja hahahaha - Antykahfi

      Delete