Tuesday, August 3, 2010

surat cinta (me)rakyat

Kepada Kamu dengan Penuh Kebencian


Kepada kamu,

Dengan penuh kebencian.


aku benci jatuh cinta. Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu, tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak. Aku benci deg degan menunggu kamu online. Dan, saat kamu muncul, aku akan tiduran tengkurap, bantal di bawah dagu, lalu berpikir, tersenyum, dan berusaha mencari kalimat kalimat lucu agar kamu, di seberang sana, bisa tertawa. Karena kata orang, cara mudah membuat orang suka denganmu adalah membuatnya tertawa. mudah mudahan itu benar.

aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu lama untuk membalasnya, menghapusnya, memikirkan kata demi kata. aku benci ketika aku jatuh cinta, semua detail yang aku ucapkan, katakan, kirimkan, tuliskan ke kamu menjadi penting, seolah-olah harus tanpa cacat, atau bisa jadi kehilangan kamu. aku benci dalam posisi itu. tapi aku tidak bisa menawar ya ?

aku benci harus menerjemahkan isyarat isyarat kamu itu. apakah pertanyaan kamu itu sekedar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri ? apakah kepalamu yang kamu senderkan di bahuku kemaren hanya gesture biasa, atau ada maksud lain, atau aku yang-sekali lagi- salah mengartikan dengan penuh percaya diri ?

aku benci harus memikirkan kamu sebelum aku tidur. dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, menjalar ke seluruh tubuh, dan aku merasa pasrah, gelisah. aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman tanpa harus tidur. cukup begini saja.

aku benci ketika kamu menempelkan kepalamu di sisi kepalaku, saat kamu mencoba untuk melihat sesuatu di handycam yang sedang aku pegang. oh, aku benci kenapa ketika kepala kita bersentuhan, aku tidak bernapas, aku merasa canggung, aku ingin berlari jauh. aku benci harus sadar atas semua kecanggungan itu... tapi tidak bisa melakukan apa apa.

aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan,
"hey! ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common,"
harus dimentahkan oleh hati yang berkata,
"jangan hiraukan logikamu."


aku benci harus mencari cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu. kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna, kamu bisa saja tanpa cela, dan aku, bisa saja benar benar jatuh hati padamu.

aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu. Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu. karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini; di balik semua rasa kangen, akung, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan pelan.....

aku takut sendirian.







salah satu surat cinta di dalam buku Kepada Cinta
penulisnya kutipan yang ini tidak lain adalah Raditya Dika











benar benar merakyat !!

dan tau apa yang aku benci dari surat cinta ini ?

kenapa aku merasakaan semua yang tertulis disitu ?
?!!
sial.


antikus :)

No comments:

Post a Comment