Monday, January 2, 2012

Secangkir Teh Untuk Sepenggal Memori.

Senin, 2 Januari 2011
17:02
Raining outside.

January 2012.
Sendiri di ruang makan. Dengan lagu Sheila On 7 dari mp3 player mengalun di telinga. Ditemani segelas teh hangat rupanya mampu membuat kamu hadir, disini, di pikiranku.

Mei 2008.
Malam ini akhirnya sampai ke yang namanya gladi resik. Setelah latihan berminggu-minggu lamanya, 2 hari lagi aku dan kelompok teaterku akan tampil di acara sekolah. Hanya saja, sekarang, aku sudah terlalu lelah untuk berakting. Aku ingin pulang. Seriously.

1 kali latihan lagi, kita boleh pulang katanya. Langsung aku sms kamu, minta jemput karena sebelumnya kamu sudah berjanji mengantarkanku pulang. Ternyata latihan terakhir itu lumayan bikin telingaku panas. Dibentak, dikritik super pedes, disaat suaraku sudah nyaris habis, pelatih dan sutradara mencaci habis-habisan. Marah pun aku udah nggak kuat. Di pikiranku cuma satu: Aku ingin segera mengakhiri hari ini. Kemudian ada sms masuk, dari kamu.

From: Him
"Suaranya kurang keras mbak. Nggak kedengeran !"

Aku tersenyum kecil.

to: Him
"Kamu dimana?"

from: Him
"Kamu nggak liat ada cowok ganteng diatas motor depan XI IPS ?"

Aku menatap arah yang dituju. Gelap dan samar, tapi kuharap dia tau.

to: Him
"Haha gelap cintt , nggak keliatan . Cintt capek banget pengen cepet pulang :("

from: Him.
"Masi lama po GR nya ? Tapi emang suaramu gak kedengeran cinntt. Semangat donk masa cuman dibentak gitu down mentalnya?"

Kata semangat dari orang tersayang memang selalu memiliki energi tersendiri. 
Dan aku, tersenyum. You're right dear. Terimakasih menjadikan malam ini lebih baik.
You're the greatest motivator of mine :)

Januari 2012.
Aku tersenuym kecil. Ketika tersadar, di depanku masih ada setengah cangkir teh yang hampir dingin. Dan lagu yang mengalun sudah bukan lagi Sheila On 7. Udara dari teras belakang juga sudah semakin dingin. Buru-buru kuhabiskan teh ku sebelum dia benar-benar menjadi dingin. Kemudian bersiap berangkat rapat jam 7 nanti. Hoahm.


Begitu pula aku dan kamu. Semakin bertambahnya waktu, kita semakin dewasa dengan jalan kita masing-masing. Aku begini dan kamu begitu. Well, you know, Things happen people change. :-)

Antiikus.

No comments:

Post a Comment